Senin, 02 Januari 2017

Cerita Anak Terbaik Terbaik

Cerita Anak Terbaik Terbaik


Ciri-ciri Karakteristik narasi anak berdasar pada pandangan Riris K. T. Sarumpaet yaitu seperti berikut : 
1. Tema 
Cerita Anak Terbaik Terbaik - Topik satu narasi yaitu arti yang tersembunyi. Topik meliputi moral atau pesan/amanat narasi. Topik untuk narasi anak religi sebaiknya yang butuh serta baik untuk mereka. Ia mesti dapat menterjemahkan kebenaran. Hal utama yang butuh kita cermati juga, kalau topik janganlah menaklukkan alur serta tokoh-tokoh narasi. Sudah pasti buku yang ditulis dengan baik bakal mengemukakan pesan moral, namun harus juga menceritakan mengenai suatu hal, dari tempat mana pesan itu mengalir. Dengan cara tersebut, topik di sampaikan pada anak dengan cara tersamar. Jadi, bila nilai moral akan di sampaikan pada anak, topik mesti tersusun pada bahan narasi yang kuat. Dengan hal tersebut, anak bisa bangun pengertian baik atau jelek tanpa ada terasa diindoktrinasi. 
2. Tokoh 
Tokoh yaitu “pemain” dari satu narasi. Tokoh yang digambarkan dengan cara baik bisa jadi rekan, tokoh identifikasi, atau bahkan juga jadi orangtua sesaat untuk pembaca. Momen akan tidak menarik untuk anak, bila tokoh yang digambarkan dalam narasi tak mereka gandrungi. Hal utama dalam mengerti tokoh yaitu penokohan yang terkait lewat cara penulis dalam menolong pembaca untuk mengetahui tokoh itu. Hal semacam ini tampak dari penggambaran dengan cara fisik tokoh dan kepribadiannya. Segi lain yaitu perubahan tokoh. Perubahan tokoh menunjuk pada pergantian baik atau jelek yang ditempuh tokoh dalam beberapa narasi. 
3. Latar 
Latar saat serta tempat pada narasi anak mesti gampang dipahami oleh anak, lantaran anak masihlah condong rumit memikirkan saat lampau serta saat mendatang. Setting tempat harus juga sesuai dengan daya fikir anak seperti yang ada dikeliling anak hingga anak dengan gampang mengertinya. 
4. Gaya Bahasa 
Bagaimana penulis menceritakan dalam tulisan, tersebut yang dimaksud dengan style. Segi yang dipakai untuk meneliti style dalam satu narasi fiksi yaitu pilihan kata. Apakah panjang atau pendek, umum atau tak, menjemukan atau menggairahkan. Kalimat yang dipakai sebaiknya pas dengan narasi itu. Lantaran tahu kalau pilihan kata bakal menyebabkan dampak spesifik seperti permasalahan kalimat. Kalimat dalam narasi anak-anak sebaiknya lugas, tak bertele-tele, serta tak mesti memakai kalimat tunggal atau kalimat kompleks seandainya logis serta segera menghadap pada apa yang menginginkan di sampaikan. 
5. Alur 
Dalam narasi fiksi kita ketahui kalau bangun yang memastikan atau mendasarinya yaitu alur. Alurlah yang memastikan satu narasi menarik atau tak. Serta hal utama dari alur ini yaitu perseteruan. Lantaran perseteruanlah yang menggerakkan satu narasi. Perseteruan juga yang dapat mengakibatkan seorang menangis, tertawa, geram, suka, kesal saat membaca satu narasi. Alur narasi anak umumnya didesain dengan cara urutan, yang menaungi periode spesifik serta menghubungkan beberapa momen dalam periode spesifik. Alur lain yang dipakai yaitu sorot balik. Alur sorot balik dipakai penulis untuk memberitahukan momen yang sudah berlangsung terlebih dulu. Umumnya alur sorot balik ini didapati pada bacaan anak yang lebih tua serta umumnya bakal membingungkan anak-anak dibawah umur sembilan th.. 
6. Amanat 
Narasi anak religi mesti memiliki kandungan pesan moral yang baik seperti pesan kasih sayang, kepedulian, kejujuran, ketegaran, kesabaran, keyakinan hingga bakal membuat ciri-ciri serta pribadi anak. 
Dari keterangan atau pendapat sebagian pakar diatas, bisa diambil kesimpulan kalau narasi anak religi memiliki sebagian ciri-ciriistik. 
Awal dari sisi topik, narasi anak religi umumnya memakai topik tunggal (topik mayor) tanpa ada sub topik (topik minor), umumnya memakai topik tradisional (pertentangan baik-buruk, kebaikan-kejahatan) serta wujudnya berbentuk topik sosial/kemanusiaan, ketuhanan, atau binatang. 
Ke-2 dari sisi plot atau alur, alur yaitu rangkaian momen yang disusun dengan cara urutan. Alur pada narasi anak religi disusun dengan cara simpel, memakai alur maju, beruntun dari pertama (perjumpaan), tengah (perseteruan), serta akhir (ending). 
Ketiga dari sisi tokoh serta penokohan, tokoh adalah individu yang alami beragam momen dalam satu narasi. Tokoh dalam narasi anak religi dapat berbentuk manusia, hewan, atau benda-benda, tokoh narasi sebaiknya yang telah di kenal oleh anak-anak dalam kehidupan riil, tokoh mesti terang serta simpel (mempunyai satu karakter/ciri-ciri), tokoh yang disampilkan jumlahnya tidaklah terlalu banyak (tak melebihi 6 pelaku). Ini ditujukan supaya tak membingungkan anak dalam mengerti alur narasi, penokohan atau ciri-ciriisasi tokoh dikerjakan dengan tegas serta segera melukiskan wataknya dengan diperlengkapi oleh penggambaran fisik lewat cara yang pasti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar